Saya sedang cari rumah kontrakan (karena ada syarat yang belum terpenuhi untuk KPR : syarat lama bekerja dan uang muka :p), nah saya perlu advice neh, kira2 hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mencari rumah kontrakan (selain lingkungan). perlukah ada surat perjanjian kontrak rumah dengan si pemilik rumah? (klo iya, punya template or poin2nya ga bang ??)Jono via email
Tambahan ilustrasi:Jono, baru bekerja 13 bulan di operator terbesar, punya DP 15 juta, minimum DP untuk rumah idaman 30 juta, pendapatan per bulan 3 juta. Calon istri bekerja di BUMN pendapatan 2 juta.
Komentar:
Yang harus diperhatikan: Rumah kontrakan bukanlah rumah!Pemilihan rumah kontrakan berdasarkan kasus Jono diatas kurang tepat. Bila Jono belum memenuhi syarat DP, maka mengambil kontrakan justru akan semakin menambah beban Jono. Selain dipusingkan biaya kontrak yang umumnya tahunan, Jono masih harus dipusingkan mengisi perabot rumah yang biayanya tidak sedikit. Walhasil DP yang dikumpulkan pun semakin lama.
Saya sangat menyarankan rekan-rekan untuk memasang target memiliki rumah, sebelum memutuskan untuk mengambil tipe kontrakan seperti apa. Untuk kasus Jono diatas misalnya, Jono bisa mendapatkan rumah dalam kisaran 9-12 bulan. Jono bahkan bisa mendapatkan rumah terbaik bila ia mau bersabar dan tidak konsumtif. Pertanyaannya, adakah pasangan baru yang mau berhemat? tidak kan, sulit untuk berhemat pada suasana bulan madu.
Saran saya:
1. Carilah tempat kontrakan yang dibayar perbulanKontrakan perbulan umumnya memudahkan kita untuk hunting rumah dengan tenang, bulan ke 7 bila Jono sudah mendapatkan rumah baru, dengan tenang dia bisa meninggalkan tempat kontrakannya. Bila Jono memilih kontrakan dengan bayaran tahunan -yang mungkin diatas kertas lebih murah- tapi sebenarnya secara psikologis ini akan mendorong Jono lebih lama lagi berburu rumah.
2. Carilah tempat kontrakan fully furnishedKontrakan yang sudah dilengkapi dengan barang-barang memungkinkan kita lebih tenang dalam mengalokasikan uang yang telah ada. Kita tidak lagi dipusingkan membeli spring bed, kulkas, mesin cuci. Dan tidak akan dipusingkan memindahkan barang-barang tersebut ke rumah ‘baru’ kita
3. Carilah lokasi terbaikBanyak orang mengalami ‘trauma’ setelah pernikahannya, apalagi bila infrastruktur belum memadai. Kost AC suami istri di Setiabudi dengan biaya 1 juta perbulan tentunya merupakan lokasi terbaik dibandingkan rumah tiga kamar di Bintaro misalnya dengan biaya 11 juta/tahun, bahkan lebih baik dibandingkan rumah petak kosongan di Pedurenan atau Slipi dengan biaya 1 juta perbulan dilokasi yang bising.
Carilah lokasi terdekat menuju kantor calon istri, biarkan si calon memilih kriteria tempat tinggal idaman yang dia inginkan. Biasanya ada perbedaan cara berpikir pria dan wanita dalam memilih tempat tinggalnya. Bicarakan dengan baik dan temukan solusi yang paling cocok untuk masing-masing pasangan. Ada kalanya pertimbangannya adalah lingkungan sementara dilokasi lain bisa jadi privasi
4. Ikut aturan mainSurat perjanjian kontrak rumah, surat izin RT/RW, setoran kebersihan dan hal-hal prosedural lain seputar rumah- hendaknya disesuaikan dengan aturan main setempat. Ada induk semang yang tertib, ada yang cuek, ada yang mengharuskan tata tertib ini dan itu. Kalau memang sang induk tidak meminta surat perjanjian, saya kira tidak perlu dibuat, tapi kalau memang nilai uangnya besar mungkin perlu dibuat.
PenutupMencari rumah mungkin bukanlah tugas yang sulit, apalagi dikerjakan berdua -pasangan baru menikah yang punya energi besar- tapi mencari rumah yang terbaik, bisa jadi tidak mudah. Perlu kesabaran untuk hunting berminggu-minggu, perlu kejelian bernegoisasi dengan pihak bank, dengan pemilik rumah, developer, pemerintah, dan seabreg persoalan lain.
Saran saya, jangan sampai permasalahan yang ribet ini jadi trigger untuk membuat suasana rumah tangga jadi panas, apalagi ini menyangkut uang yang tidak sedikit. Rumah mungkin surga kita, tapi surga terbaik pun tidaklah indah kalau penghuninya merasa kepanasan. Rumah memang penting tapi keharmonisan rumah tangga adalah segalanya.
Sumber Referensi : http://priandoyo.wordpress.com/2007/05/31/tips-memilih-rumah-kontrakan/